SEJARAH DESA MLAWAT
Desa Mlawat berawal dari adanya Persinggahan Raja Malowopati yang bernama Prabu Angling Darmo. Dalam perjalanannya mencari istrinya, berkelana sampai di wilayah Alas Gogorotan yang sekarang menjadi Dukuh Gotran Desa Mlawat. Beliau berubah wujud menjadi seekor burung Belibis berwarna putih kemudian daerah tersebut diberi nama Seliwis, dalam perkembangannya menjadi wilayah persawahan.
Petilasan tempat persinggahan Prabu Angling Darma berada di wilayah RT 01 RW 02, sebuah tanah agak tinggi dan ditumbuhi Pohon Beringin sebagai lambang kerajaan kuno. Semakin lama penduduk bertambah dan berkembang menjadi sebuah desa, maka tokoh masyarakat pada saat itu sepakat memberi nama Desa tersebut “ Desa Mlawat” .
Sejarah ini diceritakan secara turun termurun oleh tokoh masyarakat kepada anak cucunya. Beberapa warga yang sudah berumur lanjut masih sangat lekat dengan sejarah Desa Mlawat, seperti Mbah Sariyani, Mbah Muhammad, dan mbah Mintarjo. Sampai sekarang setiap Jumat Legi Bulan Selo Tahun Jawa diadakan tasyakuran dan tahlilan untuk mengenangdan mendoakan para leluhur Desa Mlawat
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Mlawat adalah sebagai berikut :
- Kasirin menjabat Tahun 1932 - 1960
- Munari menjabat Tahun 1960 – 1987
- Sholeh, BA menjabat Tahun 1987 – 2007
- Masduki menjabat Tahun 2007 – 2013
- Sulkan menjabat Tahun 2013 – 2019
- Himmatul Fuad, S.Ag menjabat 2019 - sekarang